RESUME
Buku : Komuniasi
Islam
Penulis : Dr.
Harjani Hefni, Lc., MA.
Penerbit : IAIN
Pontianak Press
Mata Kuliah : Komunikasi
Islami
Oleh : Faisol
Fak./Jurusan : Ushuluddin
Adab dan Dakwah/Komunikasi dan Penyiaran Islam
Intitut Agama Islam (IAIN) Pontianak
Bab
I
Pengertian,
Ruang Lingkup dan Manfaat Mempelajari Komunikasi Islam
Komunikasi
meruapakan suatu hal yang tak hentinya dibacarakan dan dilakukan oleh manusia.
Hubungan sosial mahasiswa denga teman dan lingkungannya, keharmonisan dalam
anggota rumah tangga selaltu tidak lepas dengan kounikasi, baik dan buruknya.
Begitulah saking pentingnya komunikasi dalam kehidupan manusia.
Pengertian
Komunikasi
Secara
etimologi
Komunikasi
secara aspek kebahasaan sebagaimana tersebu dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
meruapakan pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau
lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Intinya, terajadinya kontak
antara antara dua orang atau lebih adlah disebut komunikasi.
Secara
termenologi
Secara
istilah ilmiah, komunikasi mempunya arti yang bervariatif sebagaimana
dikemukaan oleh para ahli. Namun pada dasarnya, komunikasi merupakan suatu
proses yang menejelaskan siapa, mengatakan apa, denga saluran apa, kepada siapa,
dengan akibat atau hasil apa (who, say what, in whic chanel, to whom and
what effect). Dengan bergamnya tawaran definisi komunikasi yang ada, bisa
diapahami bahwa secara luas komunikasi merpakan berbagi pengalaman dan membagi
pengalaman. Berbagi pengalaman (tawȃshul) merupakan model komunikasi dua
arah dimana keduanya saling berbagi pengalaman, maksudnya berbagi informasi
tentang pengalaman yang didapat oleh masing-masing pihak. Membagi pengalaman (ittishȃl)
merupakan model komunikasi satu arah. Hal ini bisa dicontohkan, misalnya ada
seseorang yang membagikan pengalaman hidupnya pada temannya, yang mana hal itu
bisa berpengaruh pada sang teman untuk mengikuti jejak hidupnya.
Pengertian
Islam
Secara
etimologi
Jika
mengacu pada pengertian kebahasaan yang ada dalam kamus, islam bisa diartikan
sebagai kepasrahan, ketundukan, kedamaian.
Secara
termenologi
Secara
istilah Islam mempunyai banyak definisi yang variatif dari berbagi sudut
pandang, yang mana semua itu saling melengkapi. Definisi yang paling masyhur
adalah bahwa Islam merupakan agama yang diwahyukan oleh Allah melalui malaikat
Jibril as. kepada nabi Muhammad Saw. sebagai rahmat bagi semesta alam.
Pengertian
Komunikasi Islam
Setelah
mengetahui definisi komunikasi dan definisi Islam, dapat diketahui secara jelas
bahwa yang dimaksud Komunikasi Islam adalah komunikasi yang dibangun atas
prinsip-prinsip Islam yang memiliki ruh, kedamaian, keramahan dan keselamatan.
Berdasarkan
tujuannya, Komunikasi Islam upaya untuk membangun hubungan dengan diri sendiri,
Sang Pencipta serta dengan sesama, dalam rangka untuk mendapatkan kedamaian,
keramahan dan keselamatan dengan cara tunduk terhadap perintah Allah dan
Rasul-Nya.
Ruang
Lingkup Komunikasi Islam
Objek
kajian komunikasi Islam terdiri dari tiga bentuk komunikasi yang merupakan satu
paket yang tidak boleh dipisahkan, yakni komunikasi manusia dengan Allah,
komunikasi manusia dengan dirinya sendiri, dan komunikasi manusia dengan dengan
yang lainnya.
Tiga bentuk komunikasi ini
diidentikasi dari sebuah atsar dari Wahab ibn Munabbih yang diriwiyatkan oleh
Imam Ahmad ibn Hanbal:
حَدَّثَنَا
الْمُحَارِبِيُّ عَنْ عَمْرِو ابْنِ عَامِرٍ الْبَجَّالِيِّ عَمَّنْ اَخْبَرَهُ
عَنْ وَهْبِ
ابْنِ مُنَبِّهٍ, قَالَ : مَكْتُوْبٌ
فِيْ حِكْمَةِ آلِ دَاوُدَ : " حَقٌّ
عَلَى الْعَاقِلِ أَنْ
لَا يَغْفَلَ
عَنْ أَرْبَعِ سَاعَاتٍ مِنَ االنَّهَارِ : سَاعَةٌ يُنَاجِيْ
فِيْهَا رَبَّهُ, وَ سَاعَةٌ
يُحَاسِبُ فِيْهَا نَفْسَهُ, وَ سَاعَةٌ
يَخْلُوْ فِيْهَا مَعَ
إِخْوَانِهِ الَّذِيْنَ
يَنْصَحُوْنَهُ فِيْ نَفْسِهِ وَيَصُدُّوْنَهُ عَنْ
عُيُوْبِهِ, وَسَاعَةٌ يُخَلِّيْ
بَيْنَ نَفْسِهِ
وَبَيْنَ لَذَّتِهَا فِيْمَا
يَحِلُّ وَيَجْمُلُ, فَإِنَّ هَذِهِ
السَّاعَةَ تَكُوْنَ عَوْنًا
عَلَى هَذِهِ السَّاعَاتِ
وَاسْتِجْمَامِ الْقُلُوْبِ
وَفَضْلٍ وَبُلْغَةٍ "
Al-Muharibi
meneceritakan kepada kami dari Amr ibn Amir al-Bajjali, dari orang yang memberi
tahu padanya, dari Wahab ibn Munabbih, beliau berkata: “Tertulis dalam hikmah
Dawud: Sangat pantas bagi orang yang berakal untuk tidak lalai dari empat waktu
pada siang hari: waktu untuk bermunajat kepada Tuhannya, waktu untuk
mengevaluasi dirinya, waktu berkumpul dengan teman-temannya yang akan
memberinya nasihat dan menunjukkan kekurangannya, dan waktu santai untuk hal
yang halal dan baik, karena waktu ini (santai) dapat membantu waktu-waktu yang
lain, meriangkan hati, meramahkan dan menjjadi modal (kekauatan)”
Manfaat
Mempelajari Komunikasi Islam
Mempelajari
Komunikasi Islam bertujuan untuk membimbing kaum muslimin secara khusus dan
manusia secara umum agar mampu membangun komunikasi kepada Pencipta meraka,
dengan diri sendiri, serta dengan sesama berdasarkan prinsip-prinsip Islam.
Bab
II
Sumber
Ilmu Komunikasi Islam
Ilmu
Komunikasi Islam sebagai salah satu bagian baru dalam Ilmu Komunikasi memang
belum mempunyai sumber secara metodologi ilmiah yang terformulasikan. Namun,
sebenaranya, Ilmu Komunikasi Islam mempunya beberapa sumber baku yang
“terpsah-pisah” yang memungkinkan untuk diformulasikan secara sistematis.
Sumber-sumber yang dimaksud adalah 1). al-Qur’an; 2). as-Sunnah; 3).
Kitab-kitab Ulama; 4). Ilmu Komuniksi – umum.
1.
Al-Quran
Al-Quran bisa
dijadikan sumber dalam ilmu komunikasi,
karena al-Quran mempunyai beberapa fungsi, yang mana fungsi ini
termasuklah juga dalam Ilmu Komunikasi Islam. Berikut fungsi-fungsi al-Quran:
a.
Hudȃ (Petunjuk)
Al-Quran
berfungsi sebagai petunjuk, kaitannya dengan Ilmu Komunikasi Islam adalah bahwa
dalam mempelajari ilmu ini, nantinya diharapkan komuniaksi yang terjadi tidak
sebatas pada interaksi belaka, melainkan ada nilai plusnya. Nilai plusnya
dalah, dalam Ilmu Komunikasi Islam, pesan yang disampaikan diarahkan sebagai
petunjuk bagi orang yang terlibat dalam komunikasi itu.
b.
Furqȃn (Pembada)
Al-Quran
sebagai pembeda anatar yang hak dan batil, antara yang halal dan haram.
Kaitannya dengan mengapa Ilmu Komunikasi Islam mengambil sumber al-Quran yang
bebrfunsi sebagai pemeda dlah bahwa diantara kekhasan Komunikasi Islam adalah
meyakini bahwa komunikasi merupakan bagian dari ibadah. Oleh karenanya,
komunikasi yang dibangun nantinya adalah komunikasi yang positif dengan
menggunakan pesan-psan yang baik, tidak sembarang pesan atau kata yang dikeluarkan.
Inilah salah satu bedanya dengan komunikasi biasa.
c.
Syifȃ’ (Obat)
Syifȃ’
artinya adalah obat. Obat adalah salah satu sarana dalam ikhtiar
untuk menyembuhkan sakit. Sedangkan faktor sakit secar umum ada dua, yaitu
faktor internal dan eksternal. Diantara faktor eksternalnya adalah faktor
komunikasi. Oleh itu, al-Quran sebagai obat
kaitannya dengan Ilmu Komunikasi adalah komunikasi yang dibangun
nantinya diarahkan salah satunya untuk mengobati sakitnya pikiran dan hati.
Salah satu dari bentuk koumnikasi yang ditawarkan dalam Komunikasi Islam adlah
nasihat. Nasihat adlah salah satu komunikasi dalam Islam yang memiliki peran
yang cukup signifikan dalam usaha mengobati kegundahan pikiran dan kegalaun
hati, karena agana (Islam) memang identik dengan nasihat.
d.
Rahmat
Kata rahmah yang
mempunyai banyak arti, salah satunya adalah kasih sayang. Maksudnya, dalam
Komunikasi Islam, komunikasi yang dibangun nantinya adalah berupa dan dengan
kasih sayang. Mislanya dalam berinteraksi dengan sesama muslim, Islam
menawarkan komunikasi yang dikenal dengan istilah tawashaw bi al-marhamah
(saling mengingatkan untuk menyayagi orang lemah dan memberikan sentuhan
kelembutan).
Sumber dan
Refrensi
Al-Quran memang sebuah pedoman yang berfungsi sebagai petunjuk,
pembeda, obat dan rahmat. Tetapi tidak semua orang mempunyai kemampuan
independen dalam menggali ilmu dari al-Quran termasuklah Ilmu Komunikasi Islam.
Dalam menggali Ilmu Komunikasi Islam dari al-Quran – agar terhindar dari
kesalahan – bisa mengambil refernsi dari kitab-kitab tafsir, di anataranya :
1)
Jami’
al-Bayan fi Tafsir al-Quran, karya Abu
Ja’far Muhammad ibn Jarir al-Thabari
2)
Maalaim
at-Tanzil, karya Abu Muhammad al-Husain ibn Mas’ud ibn Muhammad al-Farra’
al-Baghawi
3)
Tafsir
al-Quran al-Adzim, karya Abu al-Fida’ Ismail ibn Umar ibn Katsir ad-Dimasqi
4)
Al-Durr
al-Mantsur fi al-Tafsir al-Ma’tsur, karya Jalaludin Abdurrahman ibn Abu Bakr
as-Suyuthi
5)
Mafatih
al-Ghaib, karya Fakhruddin Muhammad ibn Umar ibn Husain ar-Razi
6)
Tafsir
Jalalain, karya Jalaludin Abdurrahman ibn Abu Bakr as-Suyuthi dan Jalaluddin Muhammad
ibn Ahmad ibn Muhammad al-Mahalli al-Mishri
7)
Ruh
al-Maani fi Tafsir al-Quran al-Adzim wa as-Sabi’al Matsani, karya Syihabuddin Muhammad al-Alusi.
8)
Al-Tafsir
al-Munir fi al-Aqidah wa as-Syariah wa al-Manhaj, karya Wahbah az-Zuhaili
9)
Al-Furqon,
karya A. Hasan
10)
Tafsir
Al-Azhar, karya Hamka
11)
Tafsir
An-Nur, karya Hasbi As-Shiddiqie
12)
Tafsir
Al-Mishbah, karay M. Quraish Shihab
13)
Al-Quran
dan Tafsirnya, disusun oleh Tim Penyelenggara Pentafsir Al-Quran.
2.
Al-Suunah
(Hadis)
Kitab-kitab Hadis yang dijadikan rujukan dalam Buku Komunikasi
Islam ini adalah :
a.
Shahih
al-Bukhari, disusun oleh Abu Abdillah Muhammad ibn Ismail ibn Ibrahim ibn
Mughirah al-Ju’fi al-Bukhari
b.
Shahih
Muslim, disusu oleh Muslimm ibn Hajjaj ibn Muslim al-Qusyairi an-Naisaburi
c.
Sunan
Abu Dawud, disusun oleh Abu Dawud Sulaiman ibn Al-Asy’ats ibn Ishaq ibn Basyir
ibn Syihab ibn Amar ibn Amran al-Azdi as-Sijistani
d.
Sunan
an-Nasa’i, disusun oleh Abu Abdirrahman Ahmad ibn Syu’aib ibn Ali ibn Bakar ibn
Sinan an-Nasa’i
e.
Sunan
Tirmidzi, disusun oleh al-Imam al-Hafidz Abu Isa Muhammad ibn Isa ibn Saurah
ibn Musa ad-Dahhak as-Sulami at-Tirmidzi
f.
Sunan
Ibnu Majah, disusun oleh al-Imam al-Hafidz Abu Abdillah ibn Muhammad ibn Yazid
al-Quzwaini ibn Abdillah ibn Majah al-Qazwini
3.
Kitab-kitab
Ulama
a.
Ihya’
Ulum ad-Dien, karya Abu Hamid Muhammad ibn Muhammad ibn Muhammad al-Ghazali
at-Tushi
b.
Minhaj
al-Qashidin, karya al-Maqdisi
c.
Riyadhus
Shalihin, karya Muhyddin Abu Zakariya Yahya ibn Syaraf an-Nawawi
d.
Afat
al-Lisan fi Dhauq al-Quran wa al-Sunnah, karya Said ibn ali ibn Wahf
al-Qahtahni
e.
Adab
al-Lisan, karya Abu Anan Majid an-Nabkani
4.
Ilmu
Komunikasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar